RESUME
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Taggal Pembelajaran : Selasa, 10 Maret 2015
Apa sih Sistem Informasi Kesehatan itu?
Sistem Informasi Kesehatan terdiri dari dua dasar yaitu ,
1. Sistem Informasi
Sistem Informasi Kombinasi dari Teknologi Informasi (TI)
dan Aktivitas orang yang menggunakan
Teknologi untuk mendukung Operasi dan
Manajemen.
2. Kesehatan
Mempelajari tingkat individu sampai
tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi
setiap unit dalam sistem hayati tubuh
manusia mulai dari
tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh.
tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh.
jika disimpulkan maka Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara
perangkat, prosedur dan kebijakan
yang digunakan untuk mengelola
siklus informasi secara sistematis
untuk mendukung pelaksanaan
manajemen kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam kerangka
pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
- Menurut WHO Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam sistem kesehatan
1. Service Delivery (pelaksaan pelayanan
kesehatan)
2. Produk Medis, Vaksin, dan Teknologi
Kesehatan
3. Tenaga Medis
4. Sistem Pembiayaan Kesehatan
5. Sistem Informasi Kesehatan
6. Kepemimpinan dan Pemerintah
Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan :
- Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
- Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional
- Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan
- Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Public (KIP)
- Perangkat keras (hardware)
- Perangkat lunak (software)
- Prosedur
- Jaringan komputer dan komunikasi data
- Basis data
- Orang (brainware)
bagaimana cara agar Sistem Informasi Kesehatan tetep hidup ?
- Menyediakan fasilitas penyediaan hardware secara bertahap
- Diperlukan proses analisa perancangan software yang matang.
- Minimnya tenaga kesehatan (SDM) yang secara purna waktu mengelola data Sistem Informasi Kesehatan, juga menjadi kendala.
- Upaya me-refresh komitmen bagi para pemangku kebijakan terhadap kelangsungan dari (Sistem Informasi Kesehatan)SIK
Tujuan Sistem Informasi Kesehatan yaitu:
- Bagaimana cara mengungkap fakta melalui data
- Membantu pengambil keputusan
Sistem Informasi Kesehatan |
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat,
akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem
informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
cuma segitu aja sih resume dari pertemuan keduanyaa
tapi kalo masih pengen baca tentang sistem informasi kesehatan boleh dilanjut bacanyaa
simak lagi yaaa :)
Pengantar dan
Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi
kesehatan merupakan
suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat
pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Parturan perundangundanganyang menyebutkan sistem
informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003
tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan
pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja
dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya
memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan,
tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta
tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional.Teknologi
informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara
detail sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat
waktu. Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang
berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di
Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit
yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung
operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan
proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem
Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit
pemerintah.tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an,
kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua
pihak.Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut,
lebih disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana
identifikasifaktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors)
dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang
lengkap dan menyeluruh.Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal
juga terjadi didunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena
sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas
dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh
lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam
berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan
kesehatan.Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang
tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer,
terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan
teknologi komputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat keras
berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang
sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk
bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media
komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk
mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun
teknologi yang kita pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia
yang menggunakannya.Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan
masyarakat akan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian
layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa
nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut
nyawa pasien Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin
kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang
kesemuanya harus tetap dalam satu koordinasi terpadu. Karena selain
memberikan layanan, rumah sakit juga harus mengelola dana untuk membiayai
operasionalnya. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah
sakit menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat
kerasnya dalam upanya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya
dilakukan secara manual.
Departemen Kesehatan
telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yang ditandai dengan
penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku
sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu yang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri,
serta ditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor
pemerintah dalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah
dibangunsedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten
dan seterusnya sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan
kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju
pencapaian visi dan misi Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut memiliki sistem kesehatan yang
yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar di desa dan
kecamatan sampai ke tingkat nasional.Jaringan sistem pelayanan
kesehatan tersebut memerlukan sistem informasi yang
saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan
program kesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat
diketahui,difahami, diantisipasi dan di kelola dengan sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan
telah membangun sistem informasi kesehatan yang
disebut SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai
dari kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan
keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana
mestinya.Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor
kesehatan (antar program dan antar jenjang), dan di luar sektor kesehatan,
yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah
dan jaringan informasi di pusat.
Sistem informasi yang ada saat
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masing-masing
program memiliki sistem informasi sendiri yang
belum terintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang
menyeluruh diperlukan waktu yang cukup lama.
2. Terbatasnya perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di berbagai jenjang,
padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
3. Terbatasnya kemampuan
dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi.
4. Masih belum
membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/informasi.
5. Belum adanya sistem
pengembangan karir bagi pengelola sistem informasi, sehingga seringkali
timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi
pengelola sistem informasi.
Pengantar dan
Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi
kesehatan merupakan
suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat
pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Parturan perundangundanganyang menyebutkan sistem
informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003
tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan
pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja
dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya
memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan,
tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta
tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional.Teknologi
informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara
detail sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat
waktu. Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang
berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di
Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit
yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung
operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan
proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem
Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit
pemerintah.tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an,
kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua
pihak.Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut,
lebih disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana
identifikasifaktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors)
dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang
lengkap dan menyeluruh.Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal
juga terjadi didunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena
sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas
dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh
lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam
berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan
kesehatan.Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang
tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer,
terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan
teknologi komputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat keras
berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang
sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk
bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media
komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk
mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun
teknologi yang kita pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia
yang menggunakannya.Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan
masyarakat akan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian
layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa
nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut
nyawa pasien Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin
kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang
kesemuanya harus tetap dalam satu koordinasi terpadu. Karena selain
memberikan layanan, rumah sakit juga harus mengelola dana untuk membiayai
operasionalnya. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah
sakit menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat
kerasnya dalam upanya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya
dilakukan secara manual.
Departemen Kesehatan
telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yang ditandai dengan
penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku
sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu yang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri,
serta ditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor
pemerintah dalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah
dibangunsedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten
dan seterusnya sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan
kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju
pencapaian visi dan misi Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut memiliki sistem kesehatan yang
yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar di desa dan
kecamatan sampai ke tingkat nasional.Jaringan sistem pelayanan
kesehatan tersebut memerlukan sistem informasi yang
saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan
program kesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat
diketahui,difahami, diantisipasi dan di kelola dengan sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan
telah membangun sistem informasi kesehatan yang
disebut SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai
dari kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan
keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana
mestinya.Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor
kesehatan (antar program dan antar jenjang), dan di luar sektor kesehatan,
yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah
dan jaringan informasi di pusat.
Sistem informasi yang ada saat
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masing-masing
program memiliki sistem informasi sendiri yang
belum terintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang
menyeluruh diperlukan waktu yang cukup lama.
2. Terbatasnya perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di berbagai jenjang,
padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
3. Terbatasnya kemampuan
dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi.
4. Masih belum
membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/informasi.
5. Belum adanya sistem
pengembangan karir bagi pengelola sistem informasi, sehingga seringkali
timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi
pengelola sistem informasi.
alif :)
BalasHapus